Di Sudut Jalan Ini..

            Di sudut jalan ini, estetika bangunan itu terlihat. Bangunan kategori lama yang jarang menjadi pusat perhatian.
Di sudut jalan ini, kali pertama aku bersamamu. Menunggu hasil kerja tukang tambal ban yang sedang memperbaiki ban motormu.
Di sudut jalan ini aku menghampirimu setelah kau memberi tahuku bahwa ban motormu sedang dalam masalah dan kau memintaku datang.
Terik matahari di sudut jalan ini begitu terasa, sebenarnya aku ingin berteduh di tempat duduk yang masih tersisa satu itu, tepat berada di sampingmu.
Tetapi tak ada satupun impuls yang ku terima untuk bergerak menuju tempat duduk yang teduh itu. Aku hanya terdiam dan merasa terbakar karena terik matahari.
Dan, gotcha! Kau mulai peka sehingga terucaplah sebuah kalimat dari mulutmu “Matang kau di sini hahaha, berteduh lah!” pintamu dengan tawa khasmu. Tahukah kau bahwa ini kali pertama ku lihat bebasnya tawamu? Tidak, karena memang kau tak pernah ingin tahu semua tentangku.
Duduk tepat berada di sampingmu hanya bisa membuatku terdiam, tak ada jarak diantara kita karena memang tempat duduk ini tak cukup besar untuk ditempati oleh empat orang, kita dan dua lainnya yang sama-sama sedang menunggu hasil kerja tukang tambal ban.
Kita saling membisu, ini sangat membosankan. Hey, bisakah kau memulai percakapan diantara kita? Hanya kalimat itu yang sedang aku pikirkan. Tetapi aku sadar bahwa kau takkan memulai percakapan itu dan mungkin takkan pernah.
Sekarang, ku sedang berada di sudut jalan ini. Hey, bangunan-bangunan itu masih terlihat menarik. Apakah kau tidak merindukan peristiwa di sudut jalan ini? :)

Komentar

Posting Komentar