Bukan Selalu yang Terbaik..


        Ketika yang diinginkan menjadi yang tidak ditakdirkan, memang sakit rasanya. Seperti mendapat pukulan dari cris jhon berkali-kali. Mencoba menerima dan menjalani, sangat sulit rasanya hingga senyum pun tak terukir di wajah.
        Ketika yang ditakdirkan dicoba untuk dijalani, berat rasanya. Seperti gaya dengan perpindahan yang sangat jauh. Jalani, hanya kata tersebut yang pantas dilakukan oleh seorang pejuang yang bukan pecundang.
       Terkadang ada kalimat yang selalu menjadi pertanyaan, mengapa penyesalan selalu berada di akhir bukan di awal? Dengan begitu kita tidak akan melakukan kesalahan, bukan?. Bukan penyesalan memang jika berada di awal, tetapi pendaftaran.
      Berjanji bahwa setelah melakukan pendaftaran, kemudian melakukan pengorbanan agar tak timbul penyesalan lagi. Kalimat itulah yang selalu menjadi fokus para pejuang.
        Pengorbanan adalah fase dimana tujuan akan berhasil atau gagal. Jika berhasil maka memang layak dan pengorbanan tersebut tak sia-sia karena mendapat hasil, jika gagal maka tidak layak dan pengorbanan tersebut sia-sia karena tidak mendapat hasil. Hanya itu yang –orang bukan pejuang- nilai, karena mereka tidak ikut berjuang dan berkorban.
      Lain halnya dengan yang melakukan pengorbanan, bagi pejuang yang bukan pecundang, keberhasilan merupakan hasil yang tepat dan terbaik, begitu pula dengan kegagalan adalah hasil yang tepat dan terbaik. Karena bagi mereka, kegagalan merupakan pembelajaran untuk menjadi yang lebih baik, dan bagi mereka tak ada pengorbanan tanpa hasil.
         


*) kata orang bijak : "Tetap semangat dan selalu berdoa, terkadang yang diinginkan bukan selalu yang terbaik. Dan tuhan lebih mengetahui apa yang terbaik bagimu :)"



Komentar